Perhitungan Investasi Padel: Apakah Benar Menguntungkan?

Perhitungan Investasi Padel: Apakah Benar Menguntungkan?

Investasi padel bukan hanya soal membangun lapangan, tetapi juga membangun ekosistem bisnis olahraga. Konsepnya sederhana: Anda membangun lapangan padel, lalu menyewakannya per jam kepada pemain atau klub. Namun, yang membuatnya menarik adalah:

  1. Tren global positif → Padel tumbuh pesat di Spanyol, Italia, dan bahkan Asia Tenggara.
  2. Barrier to entry cukup tinggi → Tidak semua orang bisa membangun lapangan, sehingga kompetisi masih relatif kecil.
  3. Pasar kelas menengah-atas → Tarif sewa lapangan padel lebih tinggi dibanding futsal atau badminton.
Dengan kata lain, investasi lapangan padel bisa menjadi “blue ocean” untuk pengusaha olahraga di Indonesia.


Komponen Biaya Investasi Padel

Sebelum menghitung untung-rugi, kita harus tahu dulu komponen biaya yang dibutuhkan. Secara garis besar, berikut biaya investasi padel yang perlu disiapkan:

1. Biaya Lahan

  • Jika punya lahan sendiri: modal lebih ringan.
  • Jika sewa: rata-rata Rp 200 juta – Rp 400 juta/tahun (tergantung lokasi).

2. Biaya Konstruksi Lapangan

  • Lapangan indoor standar: Rp 800 juta – Rp 1,2 miliar/lapangan.
  • Lapangan outdoor standar: Rp 600 juta – Rp 900 juta/lapangan.

👉 Estimasi biaya pembuatan lapangan padel lengkap bisa dilihat di artikel ini.


3. Biaya Perlengkapan

  • Raket & bola padel untuk penyewaan.
  • Sistem booking & pembayaran digital.
  • Area lounge, kursi penonton, dan fasilitas pendukung.

4. Biaya Operasional

  • Gaji staf & pelatih.
  • Perawatan lapangan & listrik.
  • Marketing & promosi.

👉 Jika bekerja sama dengan jasa bangun lapangan padel, biasanya paket sudah termasuk desain + material import.


Perhitungan Investasi Padel: Simulasi Modal & ROI

Mari kita buat simulasi sederhana agar lebih jelas. Misalnya Anda ingin membangun 2 lapangan padel indoor di Jakarta.

Komponen Detail / Estimasi
Modal Awal
Lahan sewa 2 tahun Rp 600 juta
Konstruksi 2 lapangan Rp 2 miliar
Fasilitas tambahan Rp 200 juta
Marketing & operasional awal Rp 200 juta
👉 Total Modal Awal: Rp 3 miliar
Pendapatan Bulanan
Tarif sewa lapangan Rp 400.000/jam
Okupansi rata-rata 6 jam/hari/lapangan
Total pendapatan Rp 144 juta/bulan
Biaya Operasional Bulanan
Gaji staf & maintenance Rp 30 juta
Listrik & perawatan Rp 10 juta
Marketing Rp 10 juta
👉 Total: Rp 50 juta/bulan

  • Keuntungan Bersih Bulanan

Pendapatan Rp 144 juta – Biaya Rp 50 juta = Rp 94 juta/bulan

Perhitungan Investasi Padel: Apakah Benar Menguntungkan?
Grafik simulasi ROI investasi padel

  • Estimasi Balik Modal (ROI)

Rp 3 miliar ÷ Rp 94 juta = sekitar 32 bulan (2,6 tahun).


Potensi Keuntungan Jangka Pendek & Panjang

Bukan hanya dari sewa lapangan, ada banyak sumber revenue lain yang bisa dimaksimalkan:

  1. Sponsorship & partnership brand olahraga → Misalnya bekerja sama dengan brand raket, minuman energi, atau apparel.
  2. Event & turnamen padel → Bisa menghasilkan tambahan puluhan juta per event.
  3. Coaching & academy → Banyak pemain baru butuh pelatih.
  4. Membership premium → Sistem langganan untuk loyal customer.
  5. Food & beverage corner → Tambahan income dari kafe kecil.

Dengan strategi diversifikasi ini, ROI bisa lebih cepat tercapai dan profit jangka panjang lebih stabil.


Faktor yang Mempengaruhi ROI Investasi Padel

Sebelum masuk, penting tahu faktor yang bikin angka ROI bisa naik atau turun:

  • Lokasi: Lapangan di area premium (Jakarta Selatan, BSD, Bali) punya demand lebih tinggi.
  • Manajemen operasional: Booking digital, sistem pembayaran mudah, pelayanan ramah → meningkatkan okupansi.
  • Tren pasar olahraga: Saat minat terhadap padel naik, lapangan cepat penuh.
  • Kompetisi: Kalau lapangan masih sedikit, harga sewa bisa lebih tinggi.

👉 Jika ingin membangun dengan standar internasional, gunakan kontraktor lapangan padel

 berpengalaman agar hasil maksimal.


Padel Tennis Indonesia: Apakah Pasar Siap?

Saat ini, padel tennis Indonesia masih tahap awal. Namun, ada indikator positif:

  • Beberapa lapangan padel sudah dibuka di Jakarta, Bali, dan Surabaya.
  • Komunitas padel mulai terbentuk, terutama dari kalangan ekspatriat.
  • Media dan influencer olahraga mulai mengenalkan padel.


Tips Sebelum Memulai Investasi Lapangan Padel

  1. Riset lokasi dengan teliti – Cari daerah dengan komunitas olahraga aktif.
  2. Pilih kontraktor berpengalaman – Pastikan kualitas lapangan sesuai standar internasional.
  3. Bangun strategi marketing digital – Buat website, Instagram, dan sistem booking online.
  4. Fokus pada experience pemain – Tidak hanya lapangan, tetapi juga lounge, lighting, hingga musik.
  5. Siapkan cashflow cadangan – Minimal 6 bulan operasional agar bisnis stabil.



Kesimpulan: Apakah Investasi Padel Menguntungkan?

Jawabannya: iya, investasi padel menguntungkan, asalkan dilakukan dengan perhitungan matang. Dari simulasi tadi, ROI bisa dicapai dalam 2–3 tahun, bahkan lebih cepat jika strategi bisnis agresif.

Dengan tren olahraga padel yang terus naik, padel tennis Indonesia berpotensi menjadi pasar besar yang belum banyak digarap. Jadi, bagi Anda yang mencari peluang bisnis baru di sektor olahraga, investasi lapangan padel bisa menjadi langkah cerdas.


FAQ:

Apa risiko terbesar dalam investasi lapangan padel?

Risiko terbesarnya adalah salah pilih lokasi atau okupansi rendah.


Apakah investasi padel cocok untuk pemula di bisnis olahraga?

Ya, asalkan menggandeng partner atau kontraktor yang berpengalaman. Seperti KFI SPort contohnya, hubungin kami untuk mendapatkan penawaran harga!


Berapa modal minimum untuk membangun 1 lapangan padel di Indonesia?

Modal minimum sekitar Rp 600 juta – Rp 1 miliar, tergantung indoor atau outdoor.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *